JAKARTA,SOROSOWAN.CO.ID – Dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI Jaya Suprana School of Performing Arts bersama Wawan Sofwan menyelenggarakan pementasan monolog Bung Karno dengan judul “Besok, atau Tidak Sama Sekali” di Studio Jaya Suprana School, Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (13/8/2022).
Naskah dan Monolog Wawan Sofwan bercerita tentang proses Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebuah pertunjukan berdasarkan sejarah Indonesia dan dalam situasi detik-detik menjelang Kemerdekaan Negara Republik Indonesia (RI) ini mengulas tentang Tokoh Proklamator Bung Karno dan apa saja yang terjadi ketika menghadapi masa kejatuhan penjajahan Jepang saat itu.
Hadir pada acara ini pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Wakil Presiden RI Periode 1993-1998 Try Sutrisno.
Jaya Suprana yang dikenal sebagai seorang budayawan multitalenta yang berkarya sebagai pianis, komponis, penulis, industriawan, karikaturis, klirumolog, humorolog, pembicara publik, dan presenter TV ini mengaku menikmati meyaksikan pementasan monolog Bung Karno dengan judul “Besok, atau Tidak Sama Sekali” tersebut.
“Penampilan Mas Wawan memang luar biasa, saya sampai menangis. Saya baru tahu pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa ini. Walaupun anda membuat saya menangis saya berterima kasih,” kata Jaya Suprana.
Dia bercerita, pada tahun 2009 bersama Aylawati Sarwono, Wawan Sofwan mendirikan Jaya Suprana School of Performing Arts yang didedikasikan sebagai wadah kegiatan sosial budaya bagi para seniman-seniman muda berbakat Indonesia.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo yang juga menyimak pelaksanaan acara tersebut mengatakan bahwa bagaimana perjuangan saat itu bukan hanya dilakukan Bung Karno. Akan tetapi, tentunya dilakukan para pejuang yang dengan ketulusan hati rela untuk mengusir penjajah.
“Saya tidak bisa menyimpulkan, tapi dalam kondisi “Besok, atau tidak sama sekali” saya katakana bangkit atau punah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gatot pun membaca puisi yang ditujukan kepada Soekarnois dan khususnya kepada para pemuda sebagai pewaris negeri ini dan tulang punggung bangsa.
Katanya, seorang pewaris bangsa tentuanya harus mempunyai visi dalam mengamati situasi saat ini hingga bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Bung Karno menjadi bangsa yang besar.
Gatot menyerahkan penghargaan rekor MURI kepada Wawan Sofyan sebagai seniman teather yang mementaskan monolog Bung Karno terbanyak sehingga ditetapkan sebanyak 85 kali sejak tahun 2002.