JAKARTA,SOROSOWAN.CO.ID – Pemerintah terus berkomitmen menjaga anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari anggaran belanja negara pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023, dengan besaran Rp608,3 triliun.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, alokasi anggaran tersebut sengaja dipersiapkan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
“Anggaran pendidikan tahun 2023 sebesar Rp608,3 triliun menggambarkan 20 persen komitmen tetap dijaga,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR dengan Pemerintah, Selasa (30/8/2022).
Sri Mulyani menguraikan, alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp608,3 triliun itu akan dibagi pada tiga pembiayaan.
Seperti untuk Program Indonesia Pintar kepada 20,1 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk 976,8 ribu mahasiswa dan tunjangan Profesi Guru baik untuk yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS sebesar Rp233,9 triliun.
Kemudian, katanya, untuk membiayai operasional sekolah bagi 44,2 juta siswa dan biaya operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi 6,1 juta peserta didik yang disalurkan melalui Transfer ke Daerah sebesar Rp305 triliun.
Dan anggaran sebanyak Rp69,5 triliun yang disiapkan untuk dana abadi pendidikan termasuk dana abadi pesantren, dana abadi riset, dana abadi perguruan tinggi, dan dana abadi kebudayaan.
