-->

Tak Mampu Membeli Solar, Nelayan Tradisional di Labuan Berhenti Malaut

WhatsApp Image 2022 09 05 at 22.10.48
Ratusan kapal nelayan tradisional berderet di dermaga Desa Teluk, Kecamatan Labuan. (Foto Istimewa)

PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Naiknya harga solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dikeluhkan para nelayan tradisional di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang,Banten.

Mereka terpaksa berhenti melaut, karena tidak mampu membeli bahan bakar tersebut.

Patauan sorosowan.co.id, ratusan kapal nelayan tradisional itu berderet memanjang di dermaga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, tampa seorang pun awak kapal.

“Kami tidak bisa melaut karena tidak sanggup membeli solar bersubsidi,” kata Nurdin, salah seorang nelayan Labuan kepada wartawan, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, pasca BBM diumumkan naik oleh pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) lalu, mayoritas nelayan tradisional langsung menyandarkan kapalnya di dermaga Desa Teluk.

“Kapal-kapal ini terpaksa bersandar karena para nelayan tidak mampu untuk membeli BBM jenis solar,” tandasnya.
Menurut Nurdin, sedikitnya ada 500 kapal nelayan yang terpaksa tidak melaut karena tidak mampu menutup biaya operasional seiring dengan naiknya harga solar bersubsidi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sorosowan.co.id