-->

KIM di Pandeglang Minim, Ini Upaya yang Akan Dilakukan Diskominsantik

Pembinaan dan Pemberdayaan KIM Tahun 2024
Kepala Diskominsantik Kabupaten Pandeglang Tb. Nandar Suptandar menyampaikan arahan di acara Pembinaan dan Pemberdayaan KIM Tahun 2024, Selasa (14/5/2024). (Foto: Istimewa)

PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Keberadaan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Pandeglang saat ini dirasakan masih sangat minim.

Soalnya, dari 35 kecamatan yang ada, di Kabupaten Pandeglang baru terbentuk 18 KIM.

Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (Diskominsantik) Kabupaten Pandeglang menggelar pembinaan dan pemberdayaan terhadap keberadaan KIM tersebut.

Tujuan kegiatan itu, di antara dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang.

“KIM memiliki peran dan fungsi krusial, karena bagian dari kepanjangan pemerintah untuk mendiseminasikan informasi kepada masyarakat,” kata Kepala Diskominsantik Kabupaten Pandeglang Tb. Nandar Suptandar di acara Pembinaan dan Pemberdayaan KIM Tahun 2024, Selasa (14/5/2024).

Nandar menegaskan, KIM di Pandeglang saat ini masih sangat kurang jumlahnya. Oleh sebab itu, dia berharap KIM segera dibentuk di setiap kecamatan di Pandeglang.

“Saat ini baru 18 KIM, masih belum efektif, informasi yang disampaikan kepada masyarakat belum menyeluruh, saya harap nanti ada penambahan KIM,” harapnya.

Nandar meyakinkan, jika KIM bisa memberikan informasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting dan masalah lainnya, agar masyarakat paham bagaimana penanggulangannya.

“Tahun ini saya ingin ada keterwakilan semua kecamatan, dengan begitu penyampaian informasi akan menyeluruh, efisien dan efektif,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Informasi Kemitraan Informasi Diskominfo Provinsi Banten Ahmad Subhan mengatakan, butuh strategi komunikasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk penurunan prevalensi stunting.

“Dengan kegiatan pembinaan ini diharapkan KIM Kabupaten Pandeglang dapat menjalankan tugas serta perannya secara profesional untuk membantu pemerintah daerah,” katanya.

Subhan berharap, pembinaan dan pemberdayaan KIM dapat memberi informasi kepada masyarakat, sehingga mampu mencetak generasi emas dan mendapatkan bonus demografi,

“Untuk mendapatkan bonus demografi diperlukan generasi penerus yang sehat dan mampu berdaya saing. Untuk itu, guna menghindari lost generation tersebut semua pihak dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan yang telah diamanatkan,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sorosowan.co.id