SERANG,SOROSOWAN.CO.ID – Pj Gubernur Al Muktabar mengklaim angka inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa di Provinsi Banten terkendali diangka 3,8 persen, atau masih di bawah Nasional yang mencapai 4,9 persen.
Kata dia, Pemprov Banten terus berupaya mengendalikan angka inflasi melalui berbagai program dan koordinasi antar daerah, termasuk penggunaan produk lokal.
“Kita di atas sedikit dari rata-rata inflasi di pulau Jawa. Di Provinsi Banten ada Bandara Sokearno-Hatta, pergerakan harga avtur (bahan bakar yang digunakan pesawat-red) untuk dunia penerbangan menjadi salah satu penyumbang angka inflasi Provinsi Banten,” kata Al Muktabar usai Rakornas dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat secara virtual, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, inflasi harus dipahami sebagai bagian dari dinamika perekonomian. Sehingga, angka inflasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi tidak bagus terhadap aktivitas perekonomian.
Al Muktabar mengatakan, peran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) turut memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Serapan APBD Pemprov Banten saat ini mendekati 52 persen. Kebijakan belanja 40 persen untuk produk lokal dalam negeri juga berjalan.
“Berdasarkan review BPKP, kita masih berjalan sesuai agenda pembelanjaan produk dalam negeri,” ungkapnya seraya mengatakan, katalog lokal dan aplikasi Plaza Banten berbasis UMKM terus didorong.