“OPD terkait juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. Hal itu tidak hanya untuk mengetahui keadaan komoditas, tetapi juga mendukung daerah-daerah di Provinsi Banten dalam menghadapi kekeringan seperti melakukan pompanisasi,” kata Virgojanti.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Aan Muawanah menyampaikan, pada bulan Agustus 2023, minggu ke-2 ketersediaan, 12 komoditas pangan di Provinsi Banten dalam kondisi surplus.
Dia berharap, dengan komoditas yang memiliki ketersediaan cukup mampu mengantisipasi ancaman fenomena El Nino dengan optimal.
“Karena puncak El Nino ada di September, dengan situasi sekarang kita optimis melewati itu. Namun, tentunya dengan persiapan yang kita lakukan, seperti ada beberapa pangan yang sudah panen sehingga ketersediaan atau harga bisa terus kita kendalikan,” katanya.
Aan mengatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Banten terletak di daerah dengan risiko El Nino rendah.[irp]
Namun, kata dia, demi memiliki stok pangan yang baik, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan pihak lain untuk menciptakan situasi pangan yang aman.
“Ini juga upaya kolaborasi dari instansi lain seperti Dinas Pertanian untuk mengatasi masalah kekeringan. Yang mana sudah mitigasi risiko sangat bagus, antisipasi bagaimana serangan hama juga pompanisasi di titik-titik daerah potensi, agar panen tidak terganggu dan itu terus dilakukan sinergitas dengan baik,” tuturnya.***