
SERANG,SOROSOWAN.CO.ID – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) dan Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten Periode 2025-2030, di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin (25/8/2025).
Pada kesempatan itu, ketua PBNU menyebutkan, bahwa Banten merupakan tempat monumental bagi ulama. Terutama, kata dia, pada Muktamar ke-38 tahun 1938 di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Pada saat itu, menurutnya, para kiai telah mempersilakan dua peserta ‘nyai’ untuk pidato di depan para kiai. “Itu sesuatu yang tidak lumrah terjadi di kalangan NU,” katanya.
Di dalam pidatonya itu, lanjut Yahya, dua ‘nyai’ tersebut meminta kaum perempuan diberikan hak yang setara untuk memperoleh pendidikan. Dan dari pidato itu-lah merupakan titik awal penanda proses, sehingga berdirinya Muslimat NU pada tahun 1966.
“Sekarang di Banten yang menjadi ketuanya Bupati Serang. Alhamdulillah,” katanya.
Diketahui, hadir dalam acara pelantikan PWNU Provinsi Banten periode 2025-2030 ini Katib ‘Am PBNU Ahmad Said Asrori, Wakil Ketua PBNU Amin Said Khusni dan Gubernur Banten Andra Soni.
Pada kesempatan itu, Andra Soni mengatakan, NU telah banyak memberikan sumbangsih terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Provinsi Banten.
“Kami berharap NU bisa menjadi bagian penting dalam revitalisasi nilai-nilai keagamaan menjadi sumber etika atau landasan guna membangun tatanan kehidupan yang lebih baik, secara duniawi maupun ukhrawi,” katanya.
Menurut Andra Soni, di sektor pendidikan, NU juga telah memberikan sumbangsih yang besar dalam memajukan dunia pendidikan, melalui program pendidikan berbasis keagamaan, baik yang berupa pondok pesantren salafiyah, madrasah maupun sekolah umum berbasis agama.
“Mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi, yang sangat bernilai positif guna melahirkan generasi masa depan,” jelasnya.
Andra Soni menyebutkan, NU merupakan mitra strategis Pemprov Banten dalam pemberdayaan dan pengembangan Pondok Pesantren (Ponpes). Apalagi, berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah pesantren di Provinsi Banten sebanyak 6.290. “Baik pesantren salafi dan pondok pesantren modern dengan jumlah santri sebanyak 483.386 santri,” ujarnya.
Andra Soni mengajak, di era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, NU bisa meningkatkan eksistensi dan perannya. Sehingga, keberadaannya akan semakin dirasakan dan mendapatkan legitimasi yang kuat dari seluruh komponen masyarakat dan stakeholder.
“Tentunya prinsip yang senantiasa kita pegang yakni sebaik-baiknya manusia adalah yang lebih memberikan manfaat kepada sesama manusia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Banten Hafis Gunawan menyampaikan, rasa syukur atas terselenggaranya acara pelantikan pengurus NU tersebut. Dia mengucapkan, terima kasih kepada panitia, para tamu undangan, serta jamaah yang hadir.
“Kami mohon maaf apabila tempat yang tersedia belum mampu menampung seluruh jamaah yang hadir, karena jumlah peserta yang datang melebihi 7.000 orang. Namun, kami bersyukur atas semangat kebersamaan yang luar biasa dari seluruh warga NU Banten,” katanya.***
Penulis: RD Dikdik M
Editor: Abdul Azis