PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pandeglang Ramadani menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga September ini telah mencapai 75 persen.
Kata Ramadani, capaian pendapatan tersebut berasal dari 11 sektor objek pajak, dengan nilai uang sebesar Rp93 miliar.
“Kita sampai saat ini terus gencar melakukan penagihan kepada wajib pajak hingga turun langsung ke lapangan,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (26/9/2024).
Ramadani pun mengaku, telah melayangkan ancaman kepada para wajib pajak yang nakal.
“Kita pun menegaskan kepada para wajib pajak kalau sampai batas waktu yang telah ditentukan tidak ditepati, dengan cara datang lagi bersama anggota Satpol PP dan pihak kejaksaan,” ujarnya.
“Selaku pejabat yang diberikan kewenangan sesuai ketentuan undang-undang, dibolehkan melakukan upaya paksa jika para wajib pajak tidak memenuhi aturan,” tambahnya.
Ramadani bercerita, upaya paksa itu seperti yang terjadi pada kegiatan usaha galian tanah di Kecamatan Bojong, dengan dilakukan penutupan.
“Dari awal keberadaan galian C itu tidak pernah ada kontribusinya kepada daerah, malah merusak lingkungan, maka terpaksa kita tutup paksa kegiatan usaha itu melalui anggota Satpol PP,” katanya.
Ramadani mengklaim, jika selama ini untuk pajak perhotelan tidak ada masalah, dan tingkat kunjungannya cukup tinggi.
“Untuk pajak hiburan masih 60 persen pendapatannya, misal di objek wisata kolam renang seperti CAS Cikole, DM, dan Curug Goong. Dan BPHTB-nya sudah berjalan mau mencapai 100 persen,” ungkapnya.
Ramadani mengaku, pekan depan dirinya akan turun kembali ke beberapa wilayah seperti ke Kecamatan Cikeusik yang banyak tambak udang, seperti di Desa Tanjungan dan Cikeuruh Wetan.
“Di sana ada sekitar 15 lokasi tambah udang. Insya allah, kita akan sisir dengan membuat tim agar target PAD hingga Desember 2024 tercapai,” katanya.***
