SERANG,SOROSOWAN.CO.ID – Pemprov Banten berhasil menekan terjadinya inflasi di tahun 2022 lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Provinsi Banten tahun ke tahun atau Year on Year (YoY) Desember 2022 Provinsi Banten masuk 5 (lima) besar terendah tingkat Nasional. [irp]
Inflasi YoY di Provinsi Banten sebesar 4,56 persen, sedangkan inflasi nasional mencapai 5,51 persen.
Sementara, provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia yakni Maluku Utara sebesar 3,47 persen, disusul Papua Barat dengan 3,87 persen, Sulawesi Utara 4 persen, dan DKI Jakarta 4,21 persen.
Demikian hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar secara virtual di ruang kerjanya, KP3B, Kota Serang, Provinsi Banten, Senin (9/1/2023).
Pj Gubernur Banten mendapatkan apresiasi Menteri Dalam Negeri (Memendagri) M Tito Karnavian terkait keberhasilan tersebut. [irp]
Menurut Tito, pada minggu lalu, berdasarkan data BPS inflasi di Provinsi Banten tahun ke tahun menduduki posisi 8 besar terendah Nasional, dengan angka 5,34 persen di bawah rata-rata Nasional sebesar 5,42 persen.
Namun kemudian, di minggu ini berada di posisi 5 besar terendah Nasional, dengan angka sebesar 4,56 persen, di bawah rata-rata Nasional.
“Bukan hanya itu, Pemprov Banten juga berhasil memanfaatkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai upaya pengendalian inflasi di akhir tahun, sehingga ke khawatiran semua pihak benar-benar bisa tertangani dengan baik,” kata Tito.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menerangkan, langkah konkret yang telah dilaksanakan pemprov dalam pengendalian inflasi di Banten, di antaranya operasi pasar (OP) murah yang dilaksanakan sebanyak 85 kali, dari bulan Maret hingga Desember 2022. [irp]
“Kita melakukan operasi pasar murah secara terus menerus yang disinergikan dengan program perlindungan sosial, penurunan stunting dan usaha ekonomi produktif,” kata Al Muktabar.
