“Seperti yang selalu saya sampaikan bahwa pembangunan di Kabupaten Serang kami punya konsep pentahelix. Ada keterlibatan dunia industri atau pengusaha, pemerintah itu sendiri, perguruan tinggi dan kawan-kawan media,” katanya.

Tatu mengatakan, banyak hal yang akan dilakukan Pemkab dalam pengembangan wisata religi mendatang. [irp]

“Ilmu yang diberikan oleh Syeikh Nawawi Al Bantani adalah kitab kuning. Nah, itu kita harus harus lestarikan. Semua pondok pesantren tentunya menggunakan kitab kuning, dan harus menjadi pelajaran yang bisa diikuti oleh masyarakat umum,” ujarnya.

Tatu menyebutkan, saat ini proses pembangunan Pusat Kajian Kitab Kuning Syeikh Nawawi terus dilakukan, yang dimulai dari penyediaan lahan.

“Untuk keberhasilan program itu, kita persiapkan sumber daya manusianya. Masyarakatnya harus siap secara kultur dan kepeduliannya terhadap lingkungan dalam pengembangan wisata religi,” ujarnya. [irp]

Wisata religi Tanara, lanjut Tatu, akan diproyeksikan menjadi wisata yang terintegrasi ke kawasan ziarah Banten Lama yang berada di Kota Serang.

Sementara untuk kawasan Kabupaten Serang bagian utara, yakni Kecamatan Tanara, Pontang, dan Tirtayasa akan didorong untuk menjadi wisata kebudayaan Islam, keilmuan melalui kajian kitab kuning, dan kuliner.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini