Usai di situ, rombongan melanjutkan meninjau PT Tereos FKS Indonesia yang mengolah jagung menjadi beberapa produk turunan. Seperti pati jagung, sirup fruktosa, bahan pakan ternak, hingga beberapa produk lainnya.
Kapasitas giling jagung tersebut per hari mencapai 1.300 ton, sebagai produk pengganti impor.
Setelah itu, dilanjutkan meninjau bongkar muat komoditas strategis kedelai dari Kapal PAC ANKAA, yang berada di Pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera. Kapal itu membawa muatan 56 ribu ton kedelai dari New Orleans, Amerika Serikat. Sebanyak 30 ribu ton dibongkar di Kota Cilegon. [irp]
Sedangkan, sisanya akan dibongkar di Kota Semarang dan Cilacap.
Terakhir, Menteri Perdagangan bersama para pejabat tersebut meninjau pabrik gula rafinasi milik PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU).
Di pabrik kawasan ini, rombongan melihat langsung sistem pengolahan gula mentah yang masuk, serta gudang tempat penyimpanan hasil produksi tersebut. [irp]
Sementara dalam sambutannya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menilai, penanganan produksi kebutuhan strategis masyarakat oleh produsen itu sangat baik, dan efisien.
“Semoga dengan cara itu bisa mengurangi biaya produksi. Sehingga, masyarakat pun bisa memperoleh harga yang baik,” kata Zulkifli.***