Undangan open donasi
Ilustrasi undangan open donasi. (Foto: Istimewa)

LEBAK,SOROSOWAN.CO.ID – Aliansi Rakyat Bersatu Melawan (ARBM) mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Lebak untuk bisa ikut bergabung dalam acara open donasi yang akan dimulai pada Minggu (22/9/2025).

Panitia akan menerima semua jenis sumbangan dari masyarakat mulai dari bantuan air mineral, mie instan, bantuan keuangan, dan keperluan masyarakat Lebak lainnya.

Selain sebagai bagian dari aksi solidaritas sosial, kegiatan itu juga sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai persoalan akut yang terjadi di Kabupaten Lebak.

Andi Amrillah, salah seorang aktivis ARBM mengatakan, bahwa semua hasil dari open donasi itu akan disumbangkan kembali kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

“Aksi ini untuk membuka mata, dan membuka hati nurani untuk perubahan di Kabupaten Lebak,” katanya.

Andi mengatakan, saat ini banyak masalah mendasar di Kabupaten Lebak yang hingga kini belum juga terselesaikan.

Seperti, penegakkan hukum yang tumpul, bantuan rakyat miskin yang tidak transparan dan distribusi tidak merata, pelayanan kesehatan kepada rakyat miskin yang tidak humanis, dan pengurusan administrasi yang rumit.

Ditambah, kata Andi, dengan persoalan pengelolaan dana PIP yang tidak transparan, maraknya tambang ilegal, angka pengangguran yang tinggi serta lapangan kerja yang sulit.

“Bukan hanya itu, BUMD yang bobrok serta distribusi air PDAM yang kotor juga masuk pada bagian yang hingga kini tidak pernah terselesaikan pemerintah,” ujarnya.

Fam Fuk Tjhong, aktivis ARBM lainnya menambahkan, jika keberadaan LKM yang hingga kini belum dirasakan manfaatnya juga merupakan bagian masalah yang belum juga terselesaikan Pemkab Lebak.

Ditambah lagi dengan gaji DPRD yang nilainya selangit, tak sebanding dengan kinerja, serta banyaknya rumah tidak layak huni yang belum tersentuh perhatian Pemerintah Daerah.

“Open donasi adalah simbol perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan, sekaligus wadah solidaritas,” tegas Fam Fuk Tjhong.

“Jika suara tangisan tak didengar, keadilan sudah jadi bayangan, bantuan orang miskin tidak merata, pengangguran merajalela, dan keringat rakyat hanya diperas untuk PAD, tidak ada kata lain selain turun ke jalan dan melawan,” tegas Tjhong.

Sementara itu, Sutisna mengajak, agar seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bangkit dan membuat sejarah perubahan di Kabupaten Lebak agar seluruh program pembangunan, bantuan orang miskin, dan rumah tidak layak huni bisa segera diatasi oleh pemerintah.

“Kami mengajak seluas luasnya kepada masyarakat Lebak mari bersatu demi perubahan, demi masa depan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Mau diam, ditindas atau bangkit melawan,” ujarnya.***

Penulis: Wildan Ma’ruf
Editor: Abdul Azis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini