Eben mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir berhasil menyelamatkan sekitar Rp20 miliar lebih dari debitur dan asuransi Bank Banten yang macet. Sehingga, mudah-mudahan ke depan angka itu akan terus bertambah.
“Kami ingin membawa kebersamaan untuk melakukan tata kelola menajemen dengan prinsip kehati-hatian,” katanya.
Sedangkan, Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabaruddin dalam sambutannya menyampaikan progres penyehatan bank terus mengalami perbaikan.
Ada beberapa aspek yang menjadi fokus utama Bank seperti posisi saat ini rasio KPMM Bank Banten berada di level yang sangat baik 39.14 persen, cukup untuk mengcover kredit bahkan hingga 80 persen dari posisi kredit saat ini.
“Saat ini kondisi likuiditas Bank Banten masih terjaga di level yang sangat baik. Kemudian posisi non performing loan Bank Banten juga terus mengalami perbaikan yang signifikan, tercermin dari NPL nett posisi q1 3.2 persen, q2 3.4 persen dan q3 turun sebesar 0.9 persen menjadi 2.5 persen,” ujarnya.
Agus berharap, dukungan seluruh kabupaten/kota di Banten untuk segera bergabung dan menempatkan RKUD-nya di Bank Banten.***