
LEBAK,SOROSOWAN.CO.ID – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Lawan Korupsi (Germala-K) mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak, Jumat (11/4/2025).
Kedatangan para mahasiswa ke kantor lembaga penegak hukum ini dalam rangka mempertanyakan penanganan dugaan penggelapan dana BLT Ekstrem Desa Ciruji, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak Tahun 2023-2024 yang sebelumnya telah dilaporkan.
Ditemui di halaman kantor Kejari Lebak, Ketua Germala-K Heri Tuara mengaku heran dengan belum adanya penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
“Kami heran dengan belum adanya kejelasan kasus ini, padahal jika mengacu pada keterangan Kasi Pidsus Kejari Lebak, pihak Kejaksaan sudah melakukan pemanggilan terhadap semua pengguna anggaran seperti ketua TPK, sekdes, bendahara Desa, Ekbang Desa, supplier, eks Pj Kepala Desa, Pj Kepala Desa dan mantan kepala desa,” katanya.
Heri pun menyebutkan, jika Pj Kepala Desa juga yang kini menjabat sebagai Ekbangsos Kecamatan Banjarsari juga pernah dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan terkait kasus tersebut.
“Tentu dengan kondisi saat ini tentu menjadi pertanyaan apakah pemanggilan yang sudah menyeluruh belum memperlihatkan cukup bukti atau tidak ada alat bukti maupun saksi. Padahal kasus dugaan penggelapan dana BLT ekstrem Desa Ciruji tahun 2023-2024 sudah sangat jelas,” ungkapnya.
Heri mengaku kecewa, karena beredar isu di masyarakat jika kasus dugaan penggelapan bantuan langsung tunai itu sudah diselesaikan secara musyawarah.
“Kami minta Kejari Lebak tegak lurus, segera selesaikan penanganan dugaan penggelapan dana BLT Ekstrem tahun 2023-2024 Desa Ciruji, Kecamatan Banjarsari secara optimal. Informasikan kepada masyarakat perkembangan kasusnya,” katanya.***
Penulis : Wildan Ma’ruf
Editor : Abdul Azis