PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Maraknya kasus perundungan atau bullying antar pelajar di sejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten Pandeglang, mengundang perhatian sejumlah pihak, seperti TNI.
Melalui personelnya, Koramil 0103/Banjar, Kodim 0601/Pandeglang mengutus Pelda Gatot Rukminto untuk memberikan penyuluhan.
Saat menjadi Inspektur Upacara pada upacara pengibaran bendera di SMPN 1 Mekarjaya, Gatot menyampaikan, tentang pentingnya mencegah aksi bullying.
“Bullying terjadi karena kurangnya pengawasan dan minimnya pengetahuan tentang bahaya tindakan itu pada siswa. Maka dari itu, kita semua wajib untuk mencegahnya,” kata Gatot saat menjadi Inspektur Upacara pada upacara pengibaran bendera, di SMPN 1 Mekarjaya, Senin (16/10/2023).
Anggota Koramil 0103/Banjar ini menegaskan, jika tindakan bullying sangat berbahaya, karena dapat mempengaruhi mental para korbannya.
“Karena saking berbahayanya masalah itu, maka saya berharap hal tersebut tidak terjadi di wilayah ini (Kecamatan Mekarjaya-red),” kata Gatot.
Dia mengatakan, jika kasus perundungan atau bullying di lingkungan pendidikan membuat keprihatinan semua pihak termasuk TNI.
“Khusus Koramil Banjar, selaku komando ke wilayahan mempunyai berkewajiban untuk memberikan arahan yang benar agar tidak terjadi bullying. Dunia pendidikan termasuk di dalamnya siswa-siswi menjadi tanggung jawab kita semua,” kata Gatot.
Pada kesempatan itu, Gatot juga mengingatkan, para siswa dan siswi agar selalu rajin belajar, mentaati aturan sekolah, dan menjauhi narkoba.
“Sekarang tahun 2023, rata-rata usia siswa SMPN 1 Mekarjaya antara 13 sampai 15 tahun. Dan pada saat Indonesia emas 100 tahun Indonesia merdeka tahun 2045, usia anak-anak akan berkisar antara 35 sampai 37 tahun. Pada usia itulah akan menjadi pemimpin. Karenanya, lebih rajin dalam belajar untuk meraih cita-cita,” ujarnya.***