LEBAK,SOROSOWAN.CO.ID – Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Lebak menggelar unjuk rasa di depan kantor KPU Kabupaten Lebak, Senin (20/05/2024).
Dalam aksinya pengunjuk rasa mengingatkan KPU, agar profesional dalam penyelenggaraan Pilkada Lebak 2024, sesuai dengan amanat prinsip penyelenggara Pemilu yang termaktub dalam Pasal 3 UU Nomor 7 tahun 2017.
Diketahui, para pendemo yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Lebak terdiri dari aktivis mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) dan Himpunan Mahasiswa Cibadak (HIMACIDA).
“Bukan rahasia lagi, KPU Lebak saat ini sedang banyak disorot karena meloloskan PPK yang melanggar prosedural. PPK yang melanggar ini diputuskan oleh Bawaslu Provinsi Banten ketika Pemilu Legislatif lalu,” kata Ketua PMII Cabang Lebak Ahmad Saefuddin Halim dalam orasinya.
Dia mempertanyakan, integritas dan independensi KPU Lebak terkait pelolosan PPK yang melanggar prosedur tersebut.
“Pelolosan anggota PPK yang melanggar ini tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada Pilkada Lebak mendatang,” katanya.
Halim mengancam, akan terus melakukan unjuk rasa sampai tuntutan pengangkatan anggota PPK bermasalah dianulir.
“Kita akan tindaklanjuti aksi selanjutnya ke KPU Banten mendatang. Karena kita yakin bahwa yang diperjuangkan ini menyangkut hajat orang banyak dan demi terciptanya tatanan penyelenggara pemilu yang jujur, terbuka, dan transparan,” katanya.
Sementara itu, Komisioner KPU Lebak Iim Humaedi berjanji, akan menindaklanjuti semua yang disampaikan para pendemo.
“Kita akan memanggil para Adhoc yang dianggap bermasalah untuk membuat surat pernyataan di atas materai bahwa tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar etik penyelenggara,” kata Iim.
Di hadapan pengunjuk rasa pun, Iim mengatakan, apabila ada temuan PPK bermasalah segera dilaporkan.
“Ya, kawan-kawan. Kita akan memberhentikan PPK bermasalah secara tidak hormat,” timpal Ade Jurkoni, Komisioner KPU Lebak yang lain.***
