PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (MA) mengajukan lima rekomendasi untuk mengatasi limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau abu yang berterbangan di atas tungku pembakaran batubara, seperti PLTU.
Lima rekomendasi itu resmi disampaikan pada acara Seminar Nasional bertajuk “Peran Pupuk Organik dari Limbah Industri untuk Percepatan Kedaulatan Pangan Nasional” yang digelar di Aula Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Menes, Pandeglang, Selasa (22/11/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PB MA KH. Embay Mulya Syarif, Vice Presiden Indonesia Power Igan Wardiana Yasa, Rektor UNMA Banten Prof. DR. H.E Syibli Syarjaya, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten DR. Agus Tauhid, M.Si, dan anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar.
Diketahui, pencemaran udara akibat dari pembakaran batubara merupakan salah satu isu yang dibahas dalam KTT G20 di Bali.[irp posts=”5847″ ]
Persoalan itu merupakan yang paling dikhawatirkan banyak negara, karena polutan gas buang dari hasil pembakaran fosil tersebut merupakan penyumbang terbesar rusaknya kualitas udara di dunia saat ini.
Terlebih, tingkat kematian akibat persoalan itu cukup tinggi, dimana seseorang sebelumnya akan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Terkait besarnya dampak dari pencemaran itu, PB MA pun mengajukan solusi efektif dengan mengubah limbah FABA menjadi pupuk organik melalui rekayasa teknologi tepat guna yang sangat berguna bagi dunia pertanian.