SERANG,SOROSOWAN.CO.ID – Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, inflasi di Provinsi Banten hingga bulan Juni 2024 terkendali di angka 2,49 persen.

Al Muktabar pun mengklaim, keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi, karena angkanya jauh di bawah rata-rata nasional.

“Meski demikian, Pemprov Banten masih terus menggiatkan agenda pengendalian inflasi,” kata Al Muktabar usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tomsi Tohir secara virtual di Aula Pendopo Gubernur Banten, Selasa (2/7/2024).

Al Muktabar mengaku bersyukur atas prestasi tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam pengendalian inflasi tersebut.

“Terkait komoditas pangan, minyak goreng dan bawang putih yang perlu diantisipasi. Sedangkan, untuk komoditas lain masih cukup baik atau tersedia,” ujarnya.

Al Muktabar menyebutkan, jika dalam rakor pengendalian inflasi juga dibahas tata kelola distribusi dan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani serta pencetakan lahan sawah baru, karena Banten memiliki potensi lahan seluas 23 ribu hektar untuk pencetakan sawah baru.

“Kita harus memiliki ketahanan pangan yang kuat. Provinsi Banten menempati posisi delapan besar untuk konstribusi pangan nasional,” ungkapnya.

Sementara dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) Tomsi Tohir mengatakan, rata-rata inflasi nasional pada bulan Juni 2024 turun menjadi 2,51 persen dari 2,84 persen.

Namun, menurut Tomsi, besaran inflasi 2,51 itu, termasuk angka yang sangat baik capaiannya. Meskipun, lanjut dia, secara nasional pernah mencapai 2,28 persen di bulan September lalu.

“Saya meminta, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memaksimalkan pengendalian inflasi. Utamanya untuk provinsi dan kabupaten/kota yang angka inflasinya di atas rata-rata nasional,” katanya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten per 1 Juli 2024 merilis, inflasi di Provinsi Banten year on year (y-on-y) pada Juni 2024 sebesar 2,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,97.

Tentunya, angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei 2024 yang mencapai 2,86 persen. Sedangkan, pada bulan Juni 2024 terjadi deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,08 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,27 persen. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini