LEBAK,SOROSOWAN.CO.ID – Sebagai bentuk protes terkait terus naiknya harga kedelai, sejumlah pengusaha tahu di Kecamatan Rangkasbitung berhenti produksi, Sabtu (19/11/2022).

Mereka memilih berdiam diri di rumah masing-masing, sampai ada penyesuaian harga penjualan tahu yang diproduksinya.

Berdasarkan informasi yang didapat, aksi protes berhenti produksi ini akan berlangsung selama tiga hari, dari Sabtu-Senin (19-21/11/2022).

Desi (37), Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kecamatan Rangkasbitung mengku kesulitan mencari pedagang tahu di Pasar Rangkasbitung.

Menurut Desi, tidak seperti biasanya para pedagang tahu dan tempe di pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, sejak Sabtu (19/11/2022) pagi mendadak menghilang alias tidak terlihat berjualan.

“Dari pagi saya muter-muter nyari tahu sama tempe nggak ketemu. Satupun tidak ada yang berjualan. Saya bener-bener kelabakan, karena butuh untuk acara selametan keluarga,” katanya kepada sorosowan.co.id.

Desi mengaku, telah mendapat kabar bahwa hingga tiga hari ke depan, tidak akan ada pedagang tahu dan tempe yang berjualan, karena sedang melakukan aksi protes dengan mogok produksi.

Ditemui di kediamannya, salah seorang pengusaha tahu di Kecamatan Rangkasbitung Mad Soleh membenarkan, pihaknya bersama para pengusaha tahu lain sedang melakukan aksi protes.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini