Dia mengatakan, bersama para pengusaha tahu dan tempe yang lain sudah ada kesepakatan dalam tiga hari ke depan (Sabtu-Senin) akan berhenti produksi.

“Benar kami sedang melakukan protes mogok produksi, dimulai hari Sabtu ini sampai hari Senin mendatang,” katanya.

Ditanya apa alasan mogok produksi? Kata Mad Soleh, untuk menstabilkan harga penjualan.

Oleh karena, kata dia, harga jual tahu dan tempe antar sesama pedagang di pasar Rangkasbitung kini tidak sama, sehingga terjadi ketimpangan, dan kerap menimbulkan kerugian.

“Semua ini kami lakukan karena harga kacang kedelai yang terus naik. Semula harganya Rp400.000 per 50 kilogram, tapi kini menjadi Rp715.000 per 50 kilogram. Sehingga, jika tidak segera ada penyesuaian harga jual, tentu kami akan bangkrut,” tutur Mad Soleh.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini