Bupati Seranng Tatu Chasanah rakor bersama BPS
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menggelar rapat koordinasi dengan BPS Kabupaten Serang, di Pendopo Bupati, Senin (29/1/2024). (Foto: Istimewa)

SERANG,SOROSOWAN.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tren pembangunan di Kabupaten Serang saat ini mengalami perkembangan positif.

Seperti tingkat pengangguran yang mengalami penurunan dari 10,61 persen tahun 2022 menjadi 9,94 persen di Agustus tahun 2023.

Kemudian angka kemiskinan yang turun menjadi 4,85 persen, dari 4,96 persen di tahun 2022. Sehingga, untuk ini Kabupaten Serang dicatatkan sebagai daerah terendah ketiga angka kemiskinan di Provinsi Banten.

“Kita bangga, dengan anggaran terbatas, program kita tepat sasaran dan berhasil,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan BPS Kabupaten Serang, di Pendopo Bupati, Senin (29/1/2024).

Tatu menyebutkan, jika Pemkab Serang saat ini tengah fokus pada kenaikan dimensi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Kita fokuskan anggarannya ke sana. Dan alhamdulillah, dari data yang kami dapat dari BPS, untuk IPM naik, kemudian untuk tingkat pengangguran turun, dan kemiskinan juga turun,” ujarnya.

Menurut Tatu, setelah sempat terkontraksi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang meningkat tajam.

Padahal sebelumnya, lanjut dia, sempat minus 2,38 persen tahun 2020, terus meningkat menjadi 3,74 persen tahun 2021, dan tahun 2022 sebesar 5,04 persen.

“Alhamdulillah IPM juga meningkat cukup signifikan. Dari 71,99 poin pada tahun 2022, meningkat menjadi 72,63 poin pada 2023. Angka ini termasuk dalam kelompok IPM Tinggi,” tuturnya.

Tatu mengatakan, sejumlah dimensi IPM, antara lain, usia harapan hidup naik 0,54 persen menjadi 74,62 tahun, harapan lama sekolah naik 0,63 persen menjadi 12,86 tahun, dan rata-rata lama sekolah naik 0,13 persen menjadi 7,79 tahun.

Ditambah, dengan pengeluaran per kapita naik 3,70 persen atau menjadi Rp11.320.000 per tahun.

“Meski sejumlah indikator pembangunan mengalami tren positif, tapi kita masih menyisakan sejumlah catatan,” katanya.

“Pengangguran banyak di lulusan sarjana, SMA dan SMK. Nanti kita evaluasi detail dengan program di sejumlah organisasi perangkat daerah atau OPD,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini