PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Sejumlah warga Kampung Teureup Damar, Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang-Banten, digegerkan dengan adanya warga berinisial M yang mengaku dirasuki Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril dan bisa menjamin orang masuk surga.
Kasus tersebut kini sedang ditangani unsur Muspika setempat, dengan mengutus Kasi Pemerintahan Kecamatan Sukaresmi Encep Surohman, Kapolsek Patia AKP M Samsuri dan Sekertaris MUI Kecamatan Sukaresmi Sarman ke kediaman M, Selasa (8/3/2022).
Encep membenarkan, ada ibu lanjut usia (lansia) di Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi yang berprilaku diluar nalar atau menyimpang tersebut.
Katanya, orang itu sering berhalusinasi yang mengaku dirasuki Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril dan bisa menjamin orang masuk surga.
Selain itu, perilaku aneh lainnya yaitu membuat bangunan yang menyerupai Kakbah atau rumah suci Allah SWT di sekitar halaman rumahnya.
M menganggap bangunan tersebut sebagai tempat suci umat Islam seperti yang ada di Kota Makkah, Arab Saudi.
“Tidak hanya itu, ada juga bangunan yang seperti makam. M menganggap sebagai makam para waliullah, dan bersalawat yang tidak sesuai dengan ajaran syariat Islam,” tuturnya.
Sekertaris MUI Kecamatan Sukaresmi Sarman menerangkan hal serupa.
Kata dia, setelah melakukan klarifikasi dan berbincang langsung dengan saudari M, obrolannya tidak nyambung.
Kemungkinan saudari M harus dibawa ke psikiater atau ahli jiwa. Sedangkan, isu santet dan masalah lainnya yang sempat dilaporkan warga itu bohong alias hoax.
“Kami mengimbau dan mengajak kepada saudari M agar tidak ada lagi hal-hal seperti ini yang membuat gaduh di masyarakat atau penyimpangan lain, yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, dan ini perlu disosialisasikan ke masyarakat agar jangan sampai banyak yang jadi korban,” kata Sarman.
Sedangkan, Kapolsek Patia AKP M Samsuri mengatakan, hasil penyelidikannya tidak ada pengikut M.
Kemungkinan, saudari M harus diperiksa kejiwaannya ke dokter jiwa atau ke psikolog.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat setempat agar tidak main hakim sendiri dan jangan sampai ada yang ikut-ikutan serta jangan percaya dengan berita hoax dan menyebarkan berita bohong tersebut,” kata Samsuri. ***