Asda Ekbang Pemkab Pandeglang Nuriah
Asda Ekbang Pemkab Pandeglang Nuriah saat memimpin rapat bersama Kades dan Camat Labuan, di Kecamatan Labuan, Rabu (22/5/2024). (Foto: Istimewa)

PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Asda Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemkab Pandeglang Nuriah mengusulkan agar digelarnya Musyawarah Desa (Musdes) menuju Kecamatan Labuan bebas sampah.

Nuriah menyebutkan, sampah yang menumpuk di Desa Teluk bukan semata dihasilkan oleh warga Desa Teluk, tetapi bisa jadi berasal dari beberapa desa lain yang ada di Kecamatan Labuan.

“Sampah di Desa Teluk tidak hanya cukup diangkut, tetapi harus diselesaikan sumbernya. Sebab, sampah di Teluk akan kembali menumpuk, karena Desa Teluk berada di pesisir pantai dan letaknya cekungan,” katanya dalam rapat bersama kades dan Camat Labuan, di Kecamatan Labuan, Rabu (22/5/2024).

Nuriah mendesak seluruh desa di Kecamatan Labuan duduk bareng menggelar Musdes membahas sampah yang ada di wilayah itu.

“Berbicara sampah laut sumbernya adalah sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap hari. Oleh sebab itu jika ingin menyelesaikan masalah sampah laut harus punya solusi untuk sampah rumah tangga terlebih dahulu,” katanya.

Nuriah berharap, ada hasil dan rencana tindak lanjut untuk menangani sampah rumah tangga di Kecamatan Labuan.

“Saya minta hasil dari rapat ini ditindaklanjuti dengan serius,” katanya.

Nuriah juga menyarankan, jika wajib retribusi (WR) ditingkatkan guna menunjang pengelolan sampah. Sejauh ini, kata dia, kontribusi dari Kecamatan Labuan terbilang masih sangat minim.

“WR di Kecamatan Labuan itu hanya 1.277 dari total kepala keluarga 12.393, jadi yang belum terhitung masih banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang Zaenal Huri mengatakan bahwa, sampah di Desa Teluk tidak akan selesai selama masyarakat sekitar membuang sampah rumah tangga ke sungai Cipunten Agung.

“Desa Teluk memang sudah clear bahkan WR nya sudah mencapai 75 persen, dan kita bekerja sama dengan pihak desa untuk menyelesaikan masalah itu,” katanya.

Zaenal mengaku, telah membuat strategi dalam menangani sampah di Desa Teluk, yakni dengan menempatkan 4 bak kontainer.

“Namun, jumlah itu belum memenuhi kebutuhan, minimal ada sebanyak 18 bak kontainer,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini