PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Musibah banjir di Kabupaten Pandeglang yang disebabkan meluapnya aliran sungai Cilemer, Jumat (6/12/2024) siang semakin parah.
Selain merendam ratusan rumah di Kecamatan Pagelaran dan Patia, bencana alam itu juga telah memutus sejumlah jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di wilayah tersebut.
Tentara Nasional Indonesia (TNI), dibawah komando anggota Koramil 0111/Pagelaran pun menurunkan dua unit perahu untuk membantu mengevakuasi warga.
Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat tidak berharap, banjir yang terus meluas dan diperkirakan akan terus berlangsung ini menimbulkan korban jiwa.
Sersan Mayor (Serma) Ajat Sudrajat, Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam (Batituud) Koramil 0111/Pagelaran turun tangan dalam upaya evakuasi tersebut.
Menurut Ajat , pihaknya sengaja menurunkan dua unit perahu untuk membantu warga yang ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Kita telah menurunkan dua unit perahu, tujuannya untuk membantu penyeberangan warga,” katanya kepada sorosowan.co.id, Jumat (6/12/2024).
Ajat mengatakan, memasuki hari keempat pasca banjir, curah hujan masih tinggi. Akibatnya, air masih belum surut, sehingga dilakukan upaya semaksimal mungkin membantu aktifitas warga dengan memberikan pertolongan menggunakan perahu.
“Jumlahnya dua perahu, satu perahu kita gunakan di Kampung Timur Pagelaran dan satu perahu lagi di Kampung Ciamis, Desa Pagelaran. Kedua perahu itu sepenuhny untuk membantu penyeberangan warga dari kampung Timur Pagelaran menuju Kampung Pamatang Tajur, Desa Pagelaran,” katanya.
Ajat mengatakan, jika banjir di wilayah Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Patia saat merupakan yang terparah dan lama.
“Di Kecamatan Pagelaran yang terkena banjir ada empat desa, yaitu Desa Pagelaran, Sukadame, Bulagor dan Desa Tegalpapak. Sedangkan, di Kecamatan Patia ada delapan desa, yaitu Desa Surianeun, Ciawi, Idaman, Cimoyan, Patia, Rahayu, Babakankeusik dan desa Pasirgadung,” terangnya.***
