“Untuk pelaksanaan screening lanjutan, jemaah difasilitasi layanan antar jemput dari tempat akomodasi atau hotel jemaah ke KKHI, pergi pulang,” katanya.

Fauzin memastikan, screening lanjutan dilakukan setiap hari sampai menjelang pelaksanaan wukuf.

Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan guna mengidentifikasi jemaah yang dapat melaksanakan puncak haji secara mandiri atau masuk dalam kategori jemaah yang harus disafariwukufkan atau dibadalhajikan.

“Pemerintah menyiapkan tujuh poli specialis untuk memberikan layanan khusus bagi jemaah risiko tinggi, yaitu Poli Penyakit Dalam, Poli Paru, Poli Jantung, Poli Psikiatri, Poli Kulit, Poli Saraf, dan Poli Bedah,” kata Fauzin.

Dia mengimbau agar seluruh jemaah haji Indonesia disiplin dan patuh mengikuti screening di setiap kloter masing-masing, berkonsultasi terkait kesehatan kepada dokter kloter, dan mengikuti saran anjuran sebagaimana mestinya.

“Mari bahu membahu bersama dengan Pemerintah dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan pelindungan terbaik kepada jemaah haji. Semoga penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan jemaah dapat beribadah dengan aman dan nyaman,” harapnya. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini