PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Sejumlah warga Kampung Reunghas, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang-Banten mempertanyakan kelanjutan pembangunan kebun vanili seluas 250 hektare yang ada di wilayah mereka.

Oleh karena sejak groundbreaking pada Agustus tahun lalu, hingga kini belum terlihat aktivitas di area perkebunan itu.

Lokasi tersebut, terkesan hanya akan dijadikan kawasan pergudangan dan tempat wisata lainnya, terbukti dengan dibangunnya sejumlah sarana gedung dan fasilitas lain.

Sementara untuk aktivitas penanaman vanilinya belum terlihat.

“Benar, hingga saat ini saya belum melihat adanya aktivitas perkebunan vanili. Tanaman vanili yang sebelumnya ada pun sudah pada berkurang,” kata warga Kampung Reunghas, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang Dawung kepada wartawan, Jumat (15/4/2022).

Aktivis pemuda Desa Citeureup ini bercerita, masyarakat sekitar sempat direpotkan oleh dampak pembangunan gedung dan perataan tanah di kawasan perkebunan itu.

Tanah bekas galian masuk ke areal perkampungan warga akibat terbawa air hujan yang saat itu kebetulan turun.

“Dampak negatifnya ada dari proyek itu, kita sempat dikejutkan oleh banjir lumpur yang berasal dari kawasan itu,” ujar Dawung.

Kosasih, warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang lainnya mengatakan hal serupa.

Menurut dia, sejak pembangunan kawasan perkebunan vanili di daerahnya diresmikan Bupati Pandeglang Irna Narulita tujuh bulan lalu, hingga kini belum mengantongi izin lingkungan.

Bukan hanya itu, warga sekitar khususnya dari kalangan pemuda tidak ada yang dilibatkan di dalam investasi berskala nasional tersebut.

“Kami di sini terkesan hanya sebatas menjadi penonton. Semoga melalui kritik ini, ke depannya bisa menjadi lebih baik,” harap Kosasih seraya mengaku mendukung adanya perkebunan vanili di daerah tersebut asalkan mekanismenya sesuai aturan. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini