LEBAK,SOROSOWAN.CO.ID – Geliat perekonomian di Kabupaten Lebak kini sudah mulai terlihat.

Minggu (24/4/2022) pagi tadi, atau seminggu menjelang Lebaran Idul Fitri 1443 H, Pasar Tradisional Rangkasbitung diserbu pengunjung.

Suasana pasar mendadak ramai, hingga mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan, khususnya di Jalan Sunan Kalijaga atau jalan menuju kawasan perbelanjaan kota tersebut.

Pantauan SOROSOWAN.CO.ID, ribuan pengunjung yang datang saat itu terlihat bukan hanya dari Kabupaten Lebak, tetapi juga berasal dari daerah terdekat seperti Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Hal tersebut, dipastikan dari plat kendaraan yang para pengunjung gunakan.

“Kami sengaja datang ke pasar ini untuk membeli kebutuhan Lebaran, seperti persediaan sembako dan pakaian keluarga,” kata Sumiati (40), seorang pengunjung yang mengaku berasal dari Serang Timur, Kabupaten Serang.

Dia mengaku, sudah biasa membeli kebutuhan Lebaran di Pasar Tradisional Rangkasbitung.

Alasannya, selain jarak rumah dengan pasar tidak terlalu jauh, harga barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut pun tidak terlalu mahal.

“Saya datang ke pasar ini sama keluarga. Sekalian sambil rekreasi,” ucap Sumiati.

“Biasa kalau berdesak-desakan seperti ini mah pak, namanya juga pasar. Saya nggak kaget lagi,” cetusnya.

Fahmi, salah seorang pengunjung Pasar Tradisional Rangkasbitung lainnya mengatakan hal serupa.

Kata dia, sudah hal biasa untuk mendapatkan barang bagus di Pasar Tradisional Rangkasbitung harus berdasak-desakan dengan pengunjung lain.

“Ya begini kalau mau mendapatkan barang bagus. Sebab, biasanya seminggu menjelang Lebaran kebutuhan yang dijual di sini bagus-bagus. Makanya, saya memaksakan diri walau harus menerobos kemacetan,” ungkap Fahmi.

Sementara itu, Baehaki, salah seorang petugas parkir di Pasar Tradisional Rangkasbitung membenarkan, pengunjung yang datang ke Pasar Tradisional Rangkasbitung bukan hanya dari Lebak, tetapi dari Kabupaten Serang dan Pandeglang.

Hal itu, kata dia, dilihat dari plat nomor kendaraan yang digunakan dan asal mereka.

“Saya di sini tentu mesti hati-hati pak, karena dengan kondisi seperti ini biasaya banyak orang yang memanfaatkan kesempatan. Saya tidak ingin ada kendaraan pengunjung yang hilang, karena jelas bukan hanya warga Lebak yang datang, tapi juga dari daerah lain,” kata Baehaki. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini