PANDEGLANG,SOROSOWAN.CO.ID – Problem stunting atau masyarakat kurang gizi di Kabupaten Pandeglang kini masih menjadi hambatan.

Oleh karenanya untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Pandeglang menggulirkan program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Atasi Stunting atau Gelora Cinta.

Upaya itu diyakini sebagai gerakan yang relevan dalam konteks penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang.

Program ini merupakan sebuah gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Ali Fahmi Sumanta meyakinkan, jika Pemkab Pandeglang berkomitmen penuh dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan lintas sektor.

“Kami percaya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan kekuatan besar yang akan membawa hasil signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting,” kata Fahmi dalam rakor bersama kemitraan Gelora Cinta, di Oproom Setda Pandeglang, Kamis (23/1/2025).

Sekda mengajak seluruh peserta terus berkontribusi menjadi orang tua asuh cegah atasi stunting. “Mari kita jadikan gerakan pola asuh orang tua cegah atasi stunting ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan generasi Pandeglang yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tuturnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang Nuriah yang hadir dalam acara tersebut menyebutkan, jika program Gelora Cinta merupakan tindak lanjut dari program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting.

“Program ini harus terus disosialisasikan kepada masyarakat Pandeglang. Orang tua asuh adalah orang yang akan memberikan bantuan kepada keluarga berrisiko stunting,” ujarnya.

Menurut Nuriah, orang tua asuh adalah para mitra yang ada di Kabupaten Pandeglang. Kehadiran mereka bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting.

“Yang dimaksud orang tua asuh itu adalah pemerintah daerah, BUMN, BUMD, perorangan, komunitas, pihak swasta, perguruan tinggi dan media,” katanya.

Peran mereka, lanjut Nuriah, untuk memberikan bantuan nutrisi seperti pemberian pangan lokal kaya protein hewani, dan kecukupan gizi dalam bentuk makanan siap santap atau kudapan.

“Tidak hanya bantuan nutrisi, mereka juga bisa memberikan bantuan berupa perbaikan jamban, rumah layak huni, dan akses air bersih,” ungkapnya.***

Penulis: Endang Yoga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini