Oleh :
Iman Sampurna, M.Pd
(Mahasiswa Program Doktor Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Perkembangan pendidikan di dunia yang bergerak begitu cepat sangat mempengaruhi kemajuan seuatu negara karena salah satu cara megetahui negara itu maju adalah karena tingginya tingkat pendidikan di suatu negara.
Menurut Bessho “Education is everything that is done by the government of a country to reflect the ability of students to excel in their lives.” Pendidikan adalah segala cara yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mencerdaskan kemampuan peserta didik agar berprestasi didalam kehidupannya Bessho et al (Heriawan & Taufina, 2020).
Sedangkan menurut Pane & Patriana pendidikan adalah suatu langkah dalam memperbaiki karakter seseorang agar bisa menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, dan dapat beradaptasi di lingkungannya Pane & Patriana (Heriawan & Taufina, 2020: 674).
Membaca merupakan salah satu keterampilan yang dipelajari pada usia sekolah. Membaca termasuk salah satu dari empat keterampilan bahasa pokok, serta merupakan komunikasi tulis.
Membaca merupakan keterampilan yang dimiliki setiap individu untuk memahami teks. Bahkan, sebenarnya keterampilan membaca tidak hanya berguna pada mata pelajaran bahasa Indonesia semata, melainkan pada setiap mata pelajaran tentu terdapat aktivitas membaca. Oleh karena, dengan membaca siswa dapat memperoleh beragam informasi yang dibutuhkan.
Kemudin, membaca juga merupakan suatu keterampilan kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Membaca memiliki kedudukan sebagai dasar untuk kemajuan dan keberhasilan dalam semua materi di sekolah, khususnya pada ranah sekolah dasar.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (Ikawati, 2013; Rahayu et al, 2018).
Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Dengan siswa terampil membaca maka akan melakukan proses produksi yang dapat menghasilkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap-sikap baru. Seperti halnya sebuah perusahaan yang menghasilkan sesuatu melalui proses mengolah seseorang dalam kegiatan membaca bertujuan untuk mengolah bacaan demi memperoleh informasi.
Meskipun membaca berperan sebagai dasar untuk menguasai materi ajar, akan tetapi membaca merupakan salah satu isu pendidikan di Indonesia yang belum sepenuhnya terselesaikan.
Isu yang berkaitan dengan membaca yaitu rendahnya minat baca dan daya baca masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali siswa sekolah dasar. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2017), Ariawan et al (2018), Fathonah (2016), Johan & Ghasya (2018), dan Sukmawati & Cahyani (2016).
Pada saat penelitian di kelas II SDN 1 Sajira Mekar peneliti melihat kondisi siswa 1) siswa masih kurang berkonsentrasi pada saat membaca, 2) kurangnya memahami isi dari bacaan 3) pada saat membaca, siswa masih ribut.
Hal ini disebabkan oleh jarangnya guru mengelompokkan siswa pada saat pembelajaran, sehingga siswa kurang berinteraksi dengan temannya. Siswa hanya diminta membaca tanpa tahu makna dari bacaannya, sehingga mereka tidak berinteraksi dengan temannya untuk menemukan ide.
Guru juga belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat ketika pembelajaran membaca berlangsung, sehingga siswa kurang paham terhadap kegiatan pembelajaran dan siswa menjadi cepat bosan dalam belajar. perlu diupayakan perbaikan untuk meningkatkan keterampilan membaca.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada kelas II di SDN 1 Sajira Mekar yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Selanjutnya, objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan membaca siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantuan media gambar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bersiklus.