“Dengan terus menerus melakukan kolaborasi, diharapkan bisa menjadi pertahanan ekonomi masyarakat. Nilai jual bawang merah cukup baik, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus Tauchid menyebutkan, Kabupaten Serang merupakan salah satu setra produksi bawang merah yang cukup besar. [irp]
Setidaknya, kata dia, ada sekitar 200 hektare lahan yang ditanami bawang merah oleh masyarakat.
“Salah satunya di sini ada 10 hektare, dan kami menyebutnya sebagai kampung bawang merah. Kami ingin menumbuhkan bahwa di sini terdapat siklus penanaman bawang merah yang dilakukan sepanjang musim,” katanya.
Agus meyakinkan, produktivitas bawang merah di daerah tersebut cukup bagus, yakni untuk satu hektare lahan dapat menghasilkan di atas 5 ton bawang merah. [irp]
“Produktivitas kita tidak terlalu jelek, sekitar 6 hingga 7 ton per hektare. Dan setidaknya dalam satu tahun, para petani mampu melakukan 2 hingga 3 kali panen,” ujarnya.
Sedangkan, Ketua Kelompok Tani Sumber Bawang Rasito menerangkan, dalam membudidayakan bawang merah, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.
Di antaranya, kata dia, faktor iklim, dan perawatan tanaman. Tindakan itu harus dilakukan, mulai dari penanaman hingga bawang merah bisa dipanen. [irp]
“Proses tanam hingga panen itu sekitar 55 hari, dan kemarin hasil panen kita mencapai 9,7 ton per hektare,” ungkapnya.***